Sabtu, 04 Agustus 2012

film remaja jadul

Catatan Si Boy
Catatan si Boy adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1987 dan disutradarai oleh Nasri Cheppy. Film ini dibintangi antara lain oleh Onky Alexander, Didi Petet dan Meriam Bellina. Film ini menghasilkan empat sekuel pada tahun 1988, 1989, 1990, 1991 dan 2011. Film ini pernah mencatat sukses besar dalam glantika perfilman Indonesia di akhir tahun 80-an, simbol pria yang tampan, macho, baik hati, kaya dan pintar ini memang banyak mengilhami sebagian besar trend muda-mudi kala itu. Karakter yang mereka perankan benar-benar sangat melekat dan menjadikan ikon tersendiri, contohnya saja karakter Emon yang yang begitu melekat pada pria yang sedikit gemulai yang bias kita sebut “ih gayanya kaya Emon deh”. Cerita film ini diangkat dari buku novel Catatan Harian Si Boy.
(Foto:Istimewa)
Lupus
Lupus adalah tokoh fiksi dalam serial novel berjudul sama karangan Hilman Hariwijaya. Novel Lupus pertama diterbitkan pada tahun 1986 berjudul Lupus I: Tangkaplah Daku Kau Kujitak. Walaupun judulnya adalah plesetan dari film Kejarlah Daku Kau Kutangkap, ceritanya tak berhubungan. Lupus pada awalnya di perankan oleh Alm. Ryan Hidayat dan Lulu Firda Razak.
Lupus memiliki teman-teman seperti Boim, Gusur, Anto, Aji, Fifi Alone, Adi Darwis, Gito(teman massa dewasanya). Iko-iko, Pepno, Happy, Uwi dan masih banyak lagi(teman masa kanak-kanak dan remajanya).
Karakter yang selalu menemani di hampir keseluruhan hidup lupus adalah Boim dan Gusur, Boim identik dengan pria yang tidak tampan namun sangat pede abis yang menyukai lulu adik dari Lupus. Sedangkan Gusur erat hubungannya dengan pria yang sedikit tambun dan doyan sekali makan.
Ia memiliki seorang adik bernama Lulu dan mereka berdua kini tinggal bersama sang Mami yang bernama Anita. Sedangkan sang Papi yang bernama Mulyadi, telah meninggal saat Lupus kelas 1 SMA. Terdapat pula sederetan gadis yang pernah menjadi kekasihnya. Seperti Poppy, Rina, Happy, sampai yang terbaru adalah Nessa.
Lupus identik sekali dengan permen karet yang tak pernah lepas dari mulutnya. Model rambut berjambul yang sering dihina Lulu dengan sebutan sarang Burung. Juga sifatnya yang konyol, hingga membuatnya disukai oleh seluruh teman-temannya.
(Foto:Istimewa)
Warkop DKI
Siapa yang tak kenal trio komedia paling tersohor di Indonesia Dono, Kasino, Indro. Dulu sebelum singkatan DKI muncul awalnya adalah Warkop atau sebelumnya Warkop Prambors, juga kemudian dikenal sebagai Trio DKI adalah grup lawak yang dibentuk oleh Nanu (Nanu Mulyono), Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro). Nanu, Rudy, Dono dan Kasino adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Jakarta sedangkan Indro kuliah di Universitas Pancasila, Jakarta. Mereka pertama kali meraih kesuksesan lewat acara Obrolan Santai di Warung Kopi yang merupakan garapan dari Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming Radio Prambors. Puluhan film yang telah mereka hasilkan hingga saat ini, semua masih disukai dan hampir keseluruhan film-film mereka masih ditayangkan di stasiun televisi. Ada beberapa film mereka yang dilarang untuk di putar di Bioskop maupun televise pada masa orde baru karena menyinggung pemerintah kala itu, salah satunya film Setan Kredit.
Sayangnya kebersamaan trio ini harus diakhri oleh dua personel yang telah berpulang ke rahmat Tuhan Yag Maha Esa, hingga tersisa Indro yang masih eksis di dunia perkomedia hingga saat ini.
(Foto:Istimewa)
Rano Karno
Pada Era 80-an, Rano Karno merupakan aktor idola remaja, banyak film-filmnya yang disukai kawula muda kala itu. Salah satu dari film fenomenalnya adalah film Gita Cinta Dari SMA sangat terkenal dan menjadi trend film dewasa era 80. Pasangan main filmnya yang paling legendaris adalah Yessy Gusman. Selain Yessy ada Lydia Kandau, Ita mustafa dan beberapa pemain debutan baru. Ceritanya seputar percintaan anak remaja ala sekolahan. Film-film beliau banyak menjadi referensi dari film dikemudian hari kerika kita menonton film Ada Apa Dengan Cinta, teringat langsung beberapa tahun kebelakang salah satunya film Gita Cinta Dari Sma ini. Cirri khas yang melekat dari Rano adalah tahi lalat pada bagian dagu yang menurut banyak kalangan wanita seksi.
Ketika industri film Indonesia ‘pingsan’, dan pasar yang menghendaki film yang bernuansa erotis cenderung ke unsur sex, Rano beralih ke sinetron. Si Doel Anak Sekolahan adalah sinetron paling monumental yang digarapnya bersama saudara-saudaranya dalam Karno’s Film. Dalam sinetron itu, di samping menjadi sutradara, penulis cerita dan skenario, Rano juga ikut main menjadi Si Doel. (Roy)
(Foto:Istimewa)

(_**)_


Ada masa dimana komik-komik asli Indonesia menemani sebagian besar aktifitas pembaca berbagai kalangan dari anak-anak hingga dewasa. Mengenang masa-masa tersebut akan membawa kita ke dimensi yang berbeda, dimana akan membuat kita sedikit tersenyum. Ada beberapa bacaan di bawah ini yang amat populer ditahun 80-90-an.
Komik Petruk karya Tatang. S
Komik jenis humor juga tampil memberi warna pada waktu lampau, di masa itu, ada serial tentang komik  Abunawas, Nasarudin Hoya, yang ceritanya adaptasi dari luar. Namun, yang paling populer adalah komik humor dengan tokoh panakawan. Secara karakter, kwartet panakawan Semar, Gareng, Petruk, Bagong (dalam khasanah Sunda dikenal dengan nama Semar, Gareng, Dawala, Cepot). Komik Petruk adalah salah satu bacaan wajib ketika kecil dulu, banyak cerita yang menyimpan makna mendidik di dalam ceritanya. Komik Petruk ini dijual murah dengan distribusi langsung ke SD-SD lewat penjual mainan. Komik ini dibuat tipis dengan kertas buram dan ceritanya pun sederhana, yang terkadang disesuaikan dengan trend masa itu. Misalnya saja ketika di televisi banyak muncul cerita hantu-hantuan, Tatang banyak membuat cerita Petruk Gareng dengan tema ini, atau cerita superhero seperti Satria Baja Hitam yang diaplikasikan lewat komik Petruk yang bisa berubah wujud menjadi Satria Baja Hitam versi Indonesia.
(Foto:Istimewa)
Majalah Bobo
Majalah Bobo, adalah bacaan populer anak-anak Indonesia, yang terbit sejak 14 April 1973. Majalah ini adalah versi lain dari aslinya, yang berasal dari Belanda. Edisi bahasa Indonesianya diterbitkan sekali dalam seminggu, oleh Kelompok Kompas Gramedia. Sementara di Belanda sendiri, majalah Bobo diterbitkan dua minggu sekali oleh penerbit Malmberg. Majalah Bobo memiliki slogan, Teman Bermain dan Belajar, karena bertujuan untuk memberi didikan melalui bacaan yang seru untuk dibaca oleh anak-anak, sambil diajak untuk bermain. Simbol dari Majalah Bobo, yaitu tokoh seekor kelinci berwarna biru, bernama Bobo, yang selalu mengenakan kaos berwarna merah berhuruf B, dan celana biru. Dari awal terbit, hingga kini, Majalah Bobo masih menampilkan cerita-cerita bergambar, yang sangat digembari oleh anak-anak, seperti Negeri Kelinci, Ceritera Dari Negeri Dongeng, Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang, dan Paman Kikuk, Husin dan Asta.

Pos Kota (Lembergar Doyok Dkk)
Doyok adalah nama sebuah tokoh kartun nyeleneh dari sebuah koran harian Pos Kota Lembergar alias lembaran bergambar asal Indonesia yang terbit setiap hari. Tokoh doyok ini memiliki ciri gigi tonggos dan memakai blangkon dan pakaian adat jawa. Dia enerjik, lucu, kritis, dan nyeleneh serta kadang memiliki sindiran dan cukup mengena karena ringan dan membahas masalah yang sedang terjadi di negeri ini setiap harinya. Biasanya dulu karakter Doyok ditemani oleh karakter lainnya yang meramaikan lembaran akhir media Ibukota ini antara lain Ali Oncom, Otoy, Ucha. Terakhir yang saya ketahui sih masih tetap dipertahankan rubrik yang satu ini di Koran Poskota namun porsi kontennya sudah menjadi menciut setengah lembar saja dan hitam putih, tidak seperti di masa kejayaannya Lembergar bisa mencapai 3-4 lembaran.
(Foto:Istimewa)
Komik Kungfu Boy Berseri
Chinmi adalah tokoh utama dari komik Kungfu Boy yang sangat terkenal di jaman saya masih kecil dulu.  Komik-komik jadul memang memiliki banyak kelebihan pesan dan makna yang terkandung dalam isi cerita yang sangat bermanfaat bagi kehidupan khususnya anak-anak. Kalau tidak salah sih Komik karangan Takeshi Maekawa ini berakhir di episode ke 37, komik bersetting di negeri Cina saat masih dikuasai oleh Kaisar, bercerita tentang petualangan Chinmi dalam menuntu ilmu kungfu. Chinmi sendiri ditakdirkan menjadi ahli kungfu karena mempunyai tanda lahir tahi lalat di atas kening yang akan menghantarkannya berguru di Kuil Dairin yang merupakan salah satu kuil yang selalu menghasilkan jagoan-jagoan kungfu yang diperhitungkan di dunia persilatan Cina. Jurus andalan Chinmi adalah Peremuk Tulang serta jurus dewa Petir. Kedua jurus tersebut sangat mempengaruhi setiap petualangan chinmi dalam menuntut ilmu bela diri. Komik Kungfu Boy selalu menjadi rebutan begitu keluar dari gramedia pada waktu itu sehingga agak sulit mendapatkannya.

jajanan jaman duluuu



Chiclets
Lupa-lupa ingat pasti dengan brand permen karet yang sangat terkenal ditahun 80-an, pada jaman itu tidak banyak pilihan untuk penggemar permen karet dan Chiclets ini salah satu yang paling diminati pada saat itu. Dalam satu bungkus berwarna kuning tersebut berisi beberapa permen didalamnya. Bahkan pada waktu kecil sering mengunyah secara keseluruhan satu bungkus, lalu berlomba untuk membuat gelembung bola dari tiupan permen karet guna mencari siapa yang paling besar dapat membuatnya balon dari permen karet.

Permen Susu (White Rabbit)
Nama permennya sih White Rabbit, namun banyak konsumen yang berasal dari anak-anak menyebutnya permen susu. Bukan hanya anak-anak lho yang suka dengan permen ini orang dewasa juga ternyata menyukainya. Permen ini termasuk yang unik pada saat itu karena setelah membuka bungkus putih pada bagian depan ada juga bungkus terakhir pada permen yang tidak perlu dibuka karena akan larut sendiri dalam mulut si pemakannya. Namun kabar terakhir yang didapat bahwa permen ini sudah dilarang keberadaannya karena mengandung senyawa yang berbahaya bagi tubuh manusia.
Coklat Cap Ayam Jago
Jajanan coklat ini amat terkenal sekali dulu sewaktu saya masih sekolah dasar, namun kalau sekarang kalau diharuskan memakannya kembali, saya lebih baik memilih jenis coklat yang lain, alasannya sederhana sekali karena lidah saya dengan lidah sewaktu masih kecil berbeda. Coklat ini rasanya sangat sederhana gak macam-macam seperti banyak coklat yang saat ini beredar di masyarakat.
Coklat Payung
Namanya saja coklat payung, ya coklatnya mirip sepeti payung yang tertutup. Bentuknya tidak terlalu besar dan menggunakan stik plastik berbentuk pegangan payung dan dibalut cokat yang rasanya sebenarnya biasa saja namun sangat terkenal sebagai jajanan anak sekolah. Kalau harga saya sih sudah lupa berapa satuannya, namun kalau tidak salah pada waktu itu banyak juga yang membeli secara toplesan. Kalau ada yang masih ingat boleh dong infonya pada jaman tersebut harga coklat payung berapa ya ?
Coklat Superman
Yang ini merajai coklat wafer di akhir tahun 80-an, harga yang terjangkau dan lumayan enak membuatnya Coklat Superman ini banyak disukai hampir semua kalangan. Saya masih ingat dulu ibu saya juga suka kok dengan coklat wafer ini. Dulu sih anak-anak sekolan sih memakannya sampai harus menjilat bungkusnya, karena memang coklat wafer ini terkenal dengan coklatnya yang sering menempel pada bungkus. Banyak yang mengatakan bahwa coklat ini sudah punah, ANDA SALAH BESAR. Karena coklat ini sudah bertransofmasi mengikuti perkembangan jaman namun masih menggunakan nama coklat yang sama yakni Superman. Memang bila mencari di kios-kios biasa tidak akan menemukan coklat ini, coba anda mencari di Swalayan-Swalayan besar pasti deh ketemu, dan di jual satu bungkus berisi enam batang.
Choki-Choki
Bukan hanya coklat batangan dan wafer saja yang populer dulu, namun coklat pasta atau cair juga memegang peranan cukup penting juga. Choki-choki menjadi jajanan wajib sebagai teman perjalanan pulang sekolah sewaktu kecil dulu. Karena untuk menghabiskannya cukup memankan waktu sedikit lebih lama dibanding memakan coklat jenis lainnya, maklum dulu sekolah kan kebanyakan jalan kaki kan. Choki-Choki berbentuk panjang seperti pensil, untuk memakannya hanya perlu mengigit permukaan atas sedikit guna mengelurkan pasta coklatnya. Dan sampai sekarang ini masih diproduksi secara masal kok jadi masih bisa dinikmati kan.
Permen Magic Pop & Pop Rocks
Wah kalau permen yang satu ini sensasinya luar biasa dimulut karena kelebihannya adalah bereaksi seperti meledak-meledak didalam mulut si pemakannya. Permen ini juga amat terkenal di tahun 80-an, berbentuk hampir bubuk namun lebih seperti pasir dan bermacam-macam rasa yang ditawarkan antara lain adalah rasa buah. Namun permen ini sekarang tinggal kenangan karena hampir pasti sudah tidak ada dipasaran. Kalau memang ada bisa diberikan dimana info untuk membelinya.

1. Chocolate choyo-choyo (coklat dgn wadah ada sendoknya juga)
Harga Rp. 9.000,-/pack, 1 pack is
i 21 buah 


 

5. Coklat Koin (Coklat dengan bentuk koin)
Harga Rp. 22.500/toples, 1 toples isi 70 buah